Rangkaian Logika
1. Rangkaian Logika
Sequensial
Rangkaian Logika
Sequensial adalah rangkaian yang mempunyai output yang tidak hanya
bergantung pada masukan sekarang, melainkan juga pada masukan sebelumnya. Dari
segi susunan, rangkaian sequensial merupakan suatu rangkaian yang berisi paling
sedikit satu elemen memori. Sequential Logic Circuit atau juga bisa disebut
Rangkaian Logika Sekuensial, adalah rangkaian logika yang memperhatikan adanya
faktor clock (waktu).
Prinsip Kerja
Rangkaian sekuensial
memiliki prinsip kerja yang berbeda dengan rangkaian kombinasional. Keluaran
suatu rangkaian sekuensial tidak hanya tergantung dari kondisi saluran
masukannya, tetapi juga tergantung dari kondisi keluaran sebelumnya. Rangkaian
sekuensial memiliki elemen umpan balik. Rangkaian sekuensial dapat dibedakan
menjadi rangkaian sekuensial sinkron serta rangkaian sekuensial asinkron. Semua
perpindahan state (keadaan) pada rangkaian sekuensial sinkron dilakukan secara
serentak berdasarkan suatu clock tertentu. Rangkaian sekuensial asinkron tidak
memiliki clock seperti rangkaian sekuensial sinkron, sehingga perpindahan state
pada rangkaian sekuensial asinkron dapat terjadi kapan saja dengan memanfaatkan
konsep kestabilan.
Berdasarkan waktu
sinyal, dapat dibedakan menjadi :
· Rangkaian sekuensial sinkron
Operasinya disinkronkan
dengan pulsa waktu yang dihasilkan oleh pembangkit pulsa yang merupakan masukan
bagi rangkaian. Sehingga keluaran akan berubah hanya setiap adanya
masukan pulsa waktu, meskipun inputnya tidak berubah.
· Rangkaian sekuensial asinkron :
Operasinya hanya
bergantung pada input, dan dapat dipengaruhi setiap waktu.
Piranti sekuensial :
Flip-flop, register dan counter.
a.
Flip-Flop (FF)
Flip-flop adalah
perangkat bistabil, hanya dapat berada pada salah satu statusnya saja, jika
input tidak ada, FF tetap mempertahankan statusnya. Maka FF dapat berfungsi
sebagai memori 1-bit. Flip-Flop disebut juga kancing,
multivibrator,biner. Flip-flop
dapat dibuat dari dua buah gerbang NAND atau NOR berikut ini:
Flip-flop terdiri dari
berbagai type :
- RS Flip-flop
- JK Flip-flop
- D Flip-flop
b. Register
Register
sebagai memori sementara untuk penggeseran data ke kiri atau ke kanan.Dibangun
dari kumpulan flip-\, banyaknya flip-flop menentukan panjang register dan juga
panjang kata biner yang dapat disimpan di dalam register. Register terdiri dari
:
-
Register
Seri, dan
c.
Counter
Merupakan rangkaian
logika pengurut yang membutuhkan karakteristik memori dan sangat ditentukan
oleh pewaktu. Disusun dari sejumlah flip-flop.
Karakteristik utamanya
:
1.
Jumlah hitungan
maksimum (modulus pencacah)
2. Menghitung
ke atas (up counter) atau ke bawah (down counter) Operasi
sinkron (serempak, pencacah paralel) atau asinkron (seri, pencacah gelombang)
3. Operasi
sinkron (serempak, pencacah paralel) atau asinkron (seri, pencacah gelombang)
2. Rangkaian Logika Kombinasional
Rangkaian kombinasional adalah gerbang logika yang memiliki
output yang selalu tergantung pada kombinasi input yang ada/ rangkaian logika
yang meiliki input dan output dalam waktu yang bersamaan . Rangkaian
kombinasional melakukan operasi yang dapat ditentukan secara logika dengan
memakai sebuah fungsi boolean.
Adapun aturan dalam aljabar klasik yang juga berlaku pada Aljabar Boolean,
yaitu :
a. Komutatif : A + B = B + A(penjumlahan),dan perkalian :
AB=BA
b. Asosiatif : A + (B + C) = (A + B) +
C(penjumlahan),dan perkalian : A(BC) = (AB)C.
c. Distributif : A(B + C) = AB + AC dan (A + B)(C +
D) = AC + AD + BC + BD (hanya penjumlahan).
Ada beberapa Rangkaian Logika Kombinasional, yaitu :
1. Enkoder
Enkoder adalah rangkaian logika
kombinasional yang berfungsi untuk mengubah atau mengkodekan suatu sinyal
masukan diskrit menjadi keluaran kode biner.
Enkoder disusun dari gerbang gerbang logika yang menghasilkan
keluaran biner sebagai hasil tanggapan adanya dua atau lebih variabel masukan.
Hasil keluarannya dinyatakan dengan aljabar boolean, tergantung dari kombinasi
– kombinasi gerbang yang digunakan.
Satu kombinasi masukan hanya dapat mewakili satu kombinasi
keluaran.
Gambar Diagram Enkoder
Gambar Tabel kebenaran dan Rangkaian Logika Enkoder
2. Dekoder
Rangkaian Dekoder mempunyai sifat yang berkebalikan dengan
Enkoder yaitu merubah kode biner menjadi sinyal diskrit. Sebuah dekoder harus
memenuhi syarat perancangan m < 2 n . Variabel m adalah kombinasi keluaran
dan n adalah jumlah bit masukan.
Satu kombinasi masukan hanya dapat mewakili satu kombinasi
keluaran.
Gambar Diagram Dekoder
Gambar Rangkaian Dekoder
3. Multiplexer
Rangkaian logika kombinasional Multiplexer atau disingkat MUX
adalah alat atau komponen elektronika yang bisa memilih input (masukan) yang
akan diteruskan ke bagian output (keluaran).
Pemilihan input mana yang dipilih akan ditentukan oleh signal
yang ada di bagian kontrol (kendali) Select.
Gambar Diagram Multiplexer
Gambar Tabel Kebenaran dan Rangkaian Multiplexer 2 Input
4. Demultiplexer
Rangkaian logika kombinasional
Demultiplexer atau biasa di sebut Demux adalah Komponen yang berfungsi kebalikan dari MUX. Pada DEMUX,
jumlah masukannya hanya satu, tetapi bagian keluarannya banyak.
Signal pada bagian input ini akan
disalurkan ke bagian output (channel) yang mana tergantung dari kendali pada
bagian SELECTnya. Berkebalikan dari
multiplexer yang dapat dipilih intputnya, demultiplexer ini yang dipilih adalah
outputnya.
Gambar Diagram Demux
Gambar Tabel Kebenaran dan Rangkaian Demultiplexer
Perbedaan antara Rangkaian Logika Sequensial dan Rangkaian Logika Kombinasional
Perbedaan antara keduanya yaitu :
Rangkaian kombinasional terdiri dari
gerbang logika yang memiliki output yang selalu tergantung pada kombinasi input
yang ada. Sedangkan Rangkaian Sekuensial merupakan rangkaian logika yang
keadaan outputnya tergantung pada keadaan input – inputnya juga tergantung pada
keadaan output sebelumnya.Rangkaian kombinasional melakukan operasi yang dapat
ditentukan secara logika memakai sebuah fungsi boolean. Rangkaian sekuensial
juga didefinisikan sebagai rangkaian logika yang outputnya tergantung
waktu.
Komentar
Posting Komentar