Contoh Kasus IRR dan Kasus NPV
Contoh Kasus IRR ( Internal Rate of Return )
PT. ASII sedang mempertimbangkan suatu usulan proyek senilai Rp.
112.500.000, umurnya diestimasi 5 thn tanpa nilai sisa, diasumsikan biaya modal
sebesar 15%, dan arus kas yang dihasilkan (tabel berikut), maka IRR dapat
dihitung:
Kesimpulan:
·
Interpolasi menggunakan tingkat bunga 12% dan 13% menghasilkan tingkat
pengembalian internal (IRR) sama yaitu = 12,75%
·
Berdasarkan kriteria IRR, proyek sebaiknya DITOLAK (infeasible), karena
IRR < RRR (12,75% < 15%)
Contoh Kasus NPV ( Net Present Value )
Manajer keuangan PT. Asia Utara sedang melakukan analisa
pada tiga usulan proyek/investasi yang bersifat mutually exclusive. Kebutuhan
dana untuk investasi tersebut diperkirakan sebesar Rp.12.000,- dari
masing-masing investasi, dan biaya modal (cost of capital) yang ditetapkan
adalah 2%. Tentukan proyek/investasi yang paling feasible dari data proyek
(dalam rupiah) sbb:
- NPV A = [10.000 / (1+2%)1]
+ [21.000 / (1+2%)2] - 12.000
= 9.803,9 + 20.184,5 – 12.000
= 17.988,4
- NPV B = [15.000 / (1+2%)1] + [22.500 (1+2%)2] - 12.000
= 14.705,9 + 21.626,3 – 12.000
= 24.332,2
-NPV C = [12.000 / (1+2%)1] + [19.500(1+2%)2] -
12.000
= 11.764,7 + 18.742,8 – 12.000
= 18.507,2
Maka proyek yang paling layak (feasible) untuk dikerjakan adalah proyek B.
Dengan alasan NPV yang diperoleh jauh lebih besar keuntungan akhirnya
dibandingkan dengan proyek A dan C
Komentar
Posting Komentar