Ekonomi Teknik

Ekonomi teknik adalah suatu ilmu pengetahuan yang berorientasi pada pengungkapan dan perhitungan nilai-nilai ekonomis yang digunakan ketika satu atau lebih alternatif dipertimbangkan untuk dipilih dalam menyelesaikan suatu masalah dalam bidang teknik. Ekonomi teknik juga dapat diartikan sebagai sekumpulan teknik matematika yang menyederhanakan perbandingan ekonomi dalam suatu kasus di bidang teknik
Ekonomi teknik memuat tentang bagaimana seorang engineering membuat keputusan yang dibatasi oleh beragam permasalahan berdasarkan proses analisa, teknik dan perhitungan ekonomi sehingga menghasilkan sebuah keputusan yang terbaik dari berbagai pilihan alternatif. Dalam mengevaluasi beberapa alternatif yang tersedia, ekonomi teknik biasanya mempertimbangkan nilai uang terhadap waktu, estimasi perndapatan biaya, strategi keuangan, inflasi, depresiasi, pajak, periode perencanaan, tingkan bunga modal, perhitungan nilai,  harga,  dan rate of return.
Menurt Eva F. Karmah, ekonomi teknik berfungsi untuk mengetahui konsekuensi keuangan dari produk, proyek, dan proses-proses yang dirancang oleh insyur dan mebantu mebuat keputusan rekayasa dengan mebuat neraca pengeluaran dan pendapatan yang terjadi sekarang dan yang akan datang – mengunakan konsep “nilai waktu dari uang” .
A.    Ruang Lingkup ekonomi teknik
Ekonomi Teknik (Engineering Economics) mencakup prinsip-prinsip dan berbagai teknis matematis untuk pengambilan keputusan ekonomis. Dengan teknik-teknik ini, suatu pendekatan yang rasional untuk mengevaluasi aspek-aspek ekonomis dari alternatif-alternatif yang berbeda dapat dikembangkan. Secara kasar dapat disebutkan bahwa penggunaan terbesar ekonomi teknik adalah evaluasi beberapa alternatif untuk menetukan suatu aktivitas atau investasi paling sedikit memberikan kerugian (Least Costly) atau yang memberikan keuntungan paling banyak (Most Profitable).
Studi ekonomi teknik membantu dalam mengambil keputusan optimal untuk menjamin penggunaan dana (uang) dengan efisien. Studi ekonomi teknik harus diadakan sebelum setiap uang akan diinvestasikan/dibelanjakan atau sebelum komitmen-komitemen diadakan. Studi ekonomi teknik dimulai dari sekarang (now). Kesimpulan-kesimpulannya bergantung pada prediksi kejadian-kejadian (event) yang akan datang.
Studi-studi ekonomi teknik membutuhkan waktu untuk perhitungan-perhitungan yang cermat. Meskipun studi-studi sistematis ini bukan suatu instrumen kecermatan/keseksamaan (precission), melibatkan banyak faktor, perlu berdasarkan estimasi biaya-biaya dan pendapatan-pendapatan yang akan menjadi sasaran kesalahan (error), kemungkinan untuk memperoleh jawaban yang benar dalam membandingkan alternatif-alternatif peralatan akan jauh lebih besar dengan estimasi-estimasi rinci daripada keputusan-keputusan yang akan diambil atas dasar pengalaman atau intuisi seseorang. Bisnis yang sehat akan mendasarkan pada keputusan-keputusan yang sudah diperhitungkan dengan cermat. Oleh sebab itu, untuk keputusan-keputusan manajemen, faktor pengalaman dan pertimbangan saja ada.
Ekonomi teknik digunakan pada ruang lingkup kerja seperti proyek teknik, atau hal-hal yang berhubungan dengan usaha yang didalamnya terdapat unsur penyediaan atau produksi yang digunakan oleh seorang insinyur untuk mencari solusi terbaik dalam mengukur nilai ekonomi suatu proyek ataupun hal-hal yang diciptakan oleh seorang insinyur,
B.     Pengertian proposal teknik dan hubungannya dengan ekonomi teknik
Dalam prosesnya seorang insinyur membutuhkan sebuah perencanaan yang matang dan mendetail, disinilah fungsi dari sebuah proposal teknik. Proposal itu sendiri dapat diartikan sebuah pengajuan atau permohonan, penawaran baik itu berupa ide, gagasan, pemikiran maupun rencana kepada pihak lain untuk mendapatkan dukungan baik itu yang sifatnya izin, persetujuan, dana dan lain - lain. Tujuannya adalah memperoleh bantuan dana, memperoleh dukungan atau sponsor, dan memperoleh perizinan. Unsur-unsur proposal yaitu, nama/ judul kegiatan, pendahuluan, tujuan, anggaran, penutup. Yang nantinya berguna dalam ekonomi teknik dari suatu perencanaan atau rancangan yang dirancang oleh seorang insinyur.
C.     Pengertian proses pengambilan keputusan
Seorang insinyur atau manajer selalu dihadapkan pada permasalahan pengambilan keputusan yang melibatkan lebih dari satu alternatif, setidaknya alternatif untuk melakukan sesuatu (do action) dan tidak melakukan sesuatu (do nothing). Untuk memperoleh alternatif terbaik, setiap alternatif tersebut harus dinilai dengan kriteria yang sama. Tingkat keberhasilan suatu proyek teknik tidak hanya ditentukan oleh keahlian insinyur  saja tetapi juga perlu adanya pengambilan sebuah keputusan yang baik untuk proses kedepannya.
D.    Tahapan-tahapan dalam proses pengambilan keputusan, terutama dalam bidang engineering
Prinsip-prinsip pengambilan keputusan :
Ø  Gunakan suatu ukuran yang umum
-          Nilai waktu dari uang
-          Nyatakan segala sesuatu dalam bentuk moneter ($ atau Rp)
Ø  Perhitungkan hanya perbedaan
-          Sederhanakan alternatif yang dievaluasi dengan mengesampingkan biaya-biaya umum
-          Sunk costs (biaya yang telah lewat) dapat diabaikan
Ø  Evaluasi keputusan yang dapat dipisah secara terpisah
-          Perusahaan memisahkan keputusan finansial dan investas
Ø  Ambil sudut pandang sistem
-          Perusahaan secara keseluruhan (sektor swasta)
-          Agen dan publik (sektor publik)
Ø  Gunakan perencanaan ke depan yang umum
-          Bandingkan alternatif dengan bingkai waktu yang sama
E.     Proses pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan yang rasional merupakan proses yang komplek. Proses-proses yang harus di perhatikan oleh seorang insinyur dalam pengambilan keputusan:
1. Mengenal Permasalahan
2. Definisikan Tujuan
3. Kumpulkan Data yang Relevan
4. Identifikasi alternative yang memungkinkan
5. Seleksi kriteria untuk pertimbangan alternatif terbaik
6. Modelkan hubungan antara kriteria, data dan alternatif
7. Prediksi hasil dari semua alternatif
8. Pilih alternatif terbaik
F.      Analisis pengambilan keputusan
Tahap – tahap dalam menganalisis pemgambilan keputusan :
1.      Definisikan masalah dan tujuannya
2.      Mengumpulkan informasi yang relevan terkait kasus yang sedang dipelajari
3.      Memunculkan alternatif-alternatif
4.      Evaluasi masing-masing alternatif
5.      Penentuan alternatif terbaik dengan beberapa kriteria
6.      Menerapkan hasilnya dan memantau kerjanya

G.    Proses pemecahan masalah
Pemecahan masalah secara sistematis bermulai dari John dewey, seorang profesor filosofi dari colombia university. Ia mengidenfikasikan tiga seri penelitian yang terlibat dalam memecahkan suatu kontroversi secara memadai.
1.      Mengenali kontroversi
2.      Menimbang klaim alternative
3.      Membentuk penilaian
Serangkaian langkah pemecahan masalah yang memastikan bahwa maslah itu pertama-tama dipahami ,solusi alternatif dipertimbangkan, dan solusi yang dipilih bekerja.
Langkah-langkahnya adalah sbb:
1.      Usaha persiapan = mempersiapkan manajer untuk memecahkan masalah dengan menyediakan orientasi sistem.
2.      Usaha definisi = mencakup mengidentifikasi masalah untuk dipecahkan dan kemudian memahaminya.
3.      Usaha solusi = mencakup mengidentifikasi berbagai solusi alternatif, mengevaluasinya, memilih satu yang tampak terbaik, menerapkan solusi itu dan membuat menindaklanjuti untuk menyakinkan bahwa masalah itu terpecahkan.


Contoh kasus dan solusi menggunakan ekonomi teknik pada bidang teknik Elektro
Sebuah pabrik lampu dapat memproduksi 100 unit perhari lampu. Dengan biaya material Rp.8000,- per unit dan biaya tenaga kerja Rp.5000,- per unit. Dibutuhkan biaya perbaikan peralatan sebesar Rp. 1.500.000,- perbulan Untuk itu ada sebuah metode manufaktur baru yang dapat mengurangi biaya material sehingga menjadi Rp. 5000,- per unit dan biaya tenaga kerja menjadi Rp. 800,- per unit, namun dibutuhkan tambahan peralatan senilai Rp.2.000.000,- . Jika semua biaya peralatan habis selama proses produksi, dan terdapat biaya lain senilai 250% biaya tenaga kerja, apakah pergantian cara itu akan menghasilkan keuntungan?

Alternatif A
Biaya material             100 unit * 8000 * 30 hari   =   24.000.000
Biaya TK                     100 unit * 1000 * 30 hari   =     3.000.000
Biaya perbaikan alat                                                    1.500.000
Biaya lain                     250% * biaya TK              =     7.500.000
Biaya Total                                                                       =   36.000.000

Alternatif B
Biaya material             100 unit * 5000 * 30 hari   =   15.000.000
Biaya TK                     100 unit * 800 * 30 hari     =     2.400.000
Biaya perbaikan alat                                                    2.000.000
Biaya lain                     250% * biaya TK              =     7.500.000
Biaya Total                                                                       =   26.900.000

Dari perhitungan di atas maka metode baru menguntungkan dalam produksi lampu perbulannya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Flowchart Pengendali Panel Surya berbasis Atmega328

Contoh Root Locus dan penyelesaiannya

Contoh Kasus IRR dan Kasus NPV