Ilmu Teknologi dan Pengetahuan Lingkungan
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya saya dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Ada pun makalah ini saya susun,
untuk dapat memenuhi tugas Mata Kuliah Pendidikan Lingkungan. Saya berharap
dengan disusunnya makalah ini dapat membantu masyarakat mengetahui dan memahami
pengertian tentang Ilmu Teknologi dan Pengetahuan Lingkungan.
Mohon
maaf jika dalam penulisan atau pembuatan makalah ini banyak
kesalahan,oleh karena itu kritik dan saran yang membangun saya harapkan.
Akhirnya saya mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT dan Bapak Andi Asnur
Pranata selaku dosen mata kuliah Pengantar Lingkungan yang telah membimbing
saya, serta pihak yang telah saya jadikan sebagai refrensi dalam pembuatan
makalah ini sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi diri saya sendiri maupun bagi para pembaca.
PENDAHULUAN
Pembangunan
yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat tidak dapat terhindarkan
dari penggunaan sumberdaya alam. Namun eksploitasi sumberdaya alam yang tidak
mengindahkan kemampuan dan daya dukung lingkungan dapat mengakibatkan
merosotnya kualitas lingkungan. Banyak faktor yang menyebabkan kemerosotan
kualitas lingkungan serta kerusakan lingkungan yang dapat diidentifikasi dari
pengamatan di lapangan. Apalagi di era otonomi daerah sekarang ini dimana
Pemeritah Kota dan Kabupaten mempunyai kewenangan dalam pengelolaan pembangunan
di daerahnya masing-masing. Penerapan prinsip pembangunan berkelanjutan yang
meliputi prinsip keadilan, demokrasi dan keberlanjutan merupakan satu-satunya
cara demi tercapainya kesejahteraan lintas generasi. Hal itu diamanatkan dalam
definisi pembangunan berkelanjutan. Setiap kabupaten mempunyai tanggung jawab
besar dalam mewujudkan cita-cita dan agenda utama pembangunan berkelanjutan
yaitu kesejahteraan generasi sekarang dan generasi yang akan datang.
Satu
yang dianggap akan membuahkan hasil adalah dengan cara mensinkronkan,
mengintegrasikan dan memberi bobot yang sama bagi tiga aspek utama pembangunan
yang meliputi aspek ekonomi, sosial budaya dan lingkungan hidup. Selama ini
yang terjadi masih ada ketimpangan dalam pemberian bobot tiga aspek utama dalam
pembangunan tersebut, dan evaluasi yang belum cukup efektif memberikan
feedback. Pada dasarnya proses sinkronisasi, integrasi dan pemberian bobot yang
sama pada tiga aspek pembangunan tersebut hanya dapat dilakukan jika melibatkan
tiga aspek tersebut dalam penyusunan perencanaan pembangunan kabupaten, baik
dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) maupun Rencana Kerja Pembangunan Daerah
(RKPD). Dalam dokumen RPJMD 2005-2010 prioritas lingkungan hidup
menjadi prioritas ke 9 (sembilan) dari 12 (dua belas) prioritas pembangunan
yang ada. Pada akhir tahun 2009 urusan lingkungan hidup menyumbangkan capaian
keberhasilan sebesar 86,87% (akhir tahun 2008 sebesar 42,42%).
Berdasarkan
capaian tersebut belum terlihat capaian urusan lingkungan
hidup yang memuaskan. Jika dilihat dari nilai capaian akhir 2008 dan akhir 2009
terjadi peningkatan yang sangat drastis sebesar 44,45%. Ini menunjukkan bahwa
distribusi target RPJMD belum dilakukan secara merata setiap tahunnya dari 5
tahun yang direncanakan. Salah satu kendala dalam proses evaluasi RPJMD adalah
kurangnya tingkat pemahaman dari SKPD untuk melaksanakan program dan capaian
kinerja yang telah ditetapkan dalam RPJMD. Hal ini tentunya tidak menjamin
bahwa integrasi seluruh urusan pembangunan baik urusan wajib maupun urusan
pilihan sudah dilakukan secara kontinu dan menyeluruh. Apakah pembobotan ketiga
aspek pembangunan (ekonomi, sosial budaya dan lingkungan hidup) sudah dilakukan
secara proporsional dan terintegrasi sehingga mengarah pada konsep pembangunan
berkelanjutan. Belum lagi keterbatasan SDM, anggaran dan dokumentasi data antar
waktu yang masih sangat dirasakan ikut menghambat proses pembangunan di
Kabupaten.
PERMASALAHAN
1.
Apakah dampak yang di akibatkan
keberlanjutan dari pembagunan?
2.
Apakah yang di maksud mutu
lingkungan hidup ?
3.
Apakah kesadaran lingkungan itu ?
4.
Apakah hubungan antaran lingkungan
hidup dengan pembangunan?
5.
Faktor apa sajakah yang dapat
menyebabkan pencemaran dan perusakan lingkungan hidup oleh proses pembangunan? Sebutkan
contoh pencemaran dan peruskan yang di timbulkan !
6.
Bagaimana cara menanggulangi pencemaran
dan perusakan lingkungan hidup oleh proses pembangunan?
PEMBAHASAN
Keberlanjutan
Pembangunan
Pembangunan
berkelanjutan adalah proses pembangunan (lahan, kota, bisnis, masyarakat,
dsb) yang berprinsip "memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan
pemenuhan kebutuhan generasi masa depan" (menurut Brundtland Report dari PBB, 1987). Pembangunan berkelanjutan
adalah terjemahan dari Bahasa Inggris, sustainable development.
Salah satu faktor yang harus dihadapi untuk mencapai pembangunan berkelanjutan
adalah bagaimana memperbaiki kehancuran lingkungan tanpa
mengorbankan kebutuhan pembangunan ekonomi dan
keadilan sosial. (oman)
Banyak
laporan PBB, yang terakhir adalah laporan dari KTT Dunia 2005, yang menjabarkan
pembangunan berkelanjutan terdiri dari tiga tiang utama (ekonomi, sosial, dan
lingkungan) yang saling bergantung dan memperkuat.
dan bagaimana mencari jalan untuk memajukan
ekonomi dalam jangka panjang, tanpa menghabiskan modal alam. Namun untuk
sebagian orang lain, konsep "pertumbuhan ekonomi" itu sendiri
bermasalah, karena sumberdaya bumi itu sendiri terbatas.
Mutu Lingkungan Hidup Dengan Resiko
Pengertian tentang mutu lingkungan sangatlah penting, karena
merupakan dasar dan pedoman untuk mencapai tujuan pengelolaan lingkungan.
Perbincangan tentang lingkungan pada dasarnya adalah perbincangan tentang mutu
lingkungan. Namun dalam perbincangan itu apa yang dimaksud dengan mutu
lingkungan tidak jelas. Mutu lingkungan hanyalah dikaitkan dengan masalah
lingkungan misalnya pencemaran, erosi, dan banjir. Apa yang dimaksud dengan
kualitas lingkungan?
Secara sederhana kualitas lingkungan hidup diartikan sebagai
keadaan lingkungan yang dapat memberikan daya dukung yang optimal bagi
kelangsungan hidup manusia di suatu wilayah. Kualitas lingkungan itu dicirikan
antara lain dari suasana yang membuat orang betah/kerasan tinggal ditempatnya
sendiri. Berbagai keperluan hidup terpenuhi dari kebutuhan dasar/fisik seperti
makan minum, perumahan sampai kebutuhan rohani/spiritual seperti pendidikan,
rasa aman, ibadah dan sebagainya.
Indonesia adalah sebuah negara
tropis yang kaya akan sumber daya alam. Melimpah ruahnya sumber daya alam
Indonesia sudah sangat terkenal sejak zaman dulu. Penjajahan yang terjadi di
tanah air tercinta ini pun awalnya adalah perebutan akan potensi sumber daya
alam ini.
Secara
alami, kehidupan ini memang merupakan hubungan yang terjadi timbal balik antara
sumber daya manusia dan sumber daya alam (baik yang dapat diperbaharui atau pun
tidak). Hubungan timbal balik tersebut pada akhirnya adalah penentu laju
pembangunan. Faktor-faktor yang mempengaruhi dan menentukan perkembangan
pembangunan adalah lingkungan sosial (jumlah, kepadatan, persebaran, dan
kualitas penduduk), dan pengaruh kehidupan sosial budaya, ekonomi, politik,
teknologi, dan sebagainya.
Sekian
lama terkenalnya Indonesia sebagai negara subur makmur dengan kondisi alam yang
sangat mendukung ditambah pula dengan potensi sumber daya mineral yang juga
ternyata sangat melimpah ruah, ternyata Indonesia sampai saat ini hanya bisa
menjadi negara berkembang, bukan negara maju. Banyak faktor yang kemudian
menyebabkan Indonesia tidak kunjung menjadi negara maju. Salah satunya adalah
pengelolaan negara yang tidak profesional termasuk dalam hal pengelolaan
potensi alam.
Kualitas lingkungan hidup dibedakan
berdasarkan biofisik, sosial ekonomi, dan budaya yaitu :
1.
Lingkungan biofisik adalah lingkungan
yang terdiri dari komponen biotik dan abiotik yang berhubungan dan saling
mempengaruhi satu sama lain. Komponen biotik merupakan makhluk hidup seperti
hewan, tumbuhan dan manusia, sedangkan komponen abiotik terdiri dari
benda-benda mati seperti tanah, air, udara, cahaya matahari. Kualitas
lingkungan biofisik dikatakan baik jika interaksi antar
komponen berlangsung seimbang.
2.
Lingkungan sosial ekonomi, adalah lingkungan
manusia dalam hubungan dengan sesamanya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Standar kualitas lingkungan sosial ekonomi dikatakan baik jika kehidupan
manusia cukup sandang, pangan, papan, pendidikan dan kebutuhan lainnya.
3.
Lingkungan budaya adalah segala
kondisi, baik berupa materi (benda) maupun nonmateri yang dihasilkan oleh
manusia melalui aktifitas dan kreatifitasnya. Lingkungan budaya dapat berupa
bangunan, peralatan, pakaian, senjata. Dan juga termasuk non materi seperti
tata nilai, norma, adat istiadat, kesenian, sistem politik dan sebagainya.
Standar kualitas lingkungan diartikan baik jika di lingkungan tersebut dapat
memberikan rasa aman, sejahtera bagi semua anggota masyarakatnya dalam
menjalankan dan mengembangkan sistem budayanya.
Resiko
Pasal 28H Undang-Undang Dasar Tahun
1945 mengamanatkan bahwa lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan hak
asasi setiap warga negara Indonesia. Artinya bahwa menjaga lingkungan hidup
agar tetap baik dan sehat adalah sebuah kewajiban karena merupakan bagian dari
hak asasi setiap warga negara Indonesia.
Kesadaran Lingkungan
Melindungi
lingkungan bukan hanya suatu komitmen untuk generasi yang akan datang, tetapi
ini juga merupakan kebutuhan komersil perusahaan guna mengembangkan dan
memenuhi kewajiban sah mereka.
Dalam
diskusi tentang kesadaran lingkungan ini, suatu perusahaan yang memiliki
catatan lingkungan yang buruk, mereka hanya dapat merusak reputasi mereka.
Perusahaan
tersebut harus memenuhi kewajiban sah dan moral mereka. Hal ini dilakukan
dengan cara:
·
Mengatur dan menekankan standar
pengontrolan dan pengolahan sampah;
·
Memastikan oli dan zat kimia
disimpan di area yang telah dibendungi;
·
Mengatur dan menekankan prosedur
pengangkutan untuk bahan-bahan berasun dan kimia;
·
Membangun prosedur kerja aman dan
penanganan untuk produk yang berpotensi menyebabkan polusi ; dan
·
Memenuhi perundang-undangan dan ijin
khusus.
Untuk
mengenali bagaimana kita dapat membantu meningkatkan dan mengendalikan
kerusakan lingkungan, kita akan mendiskusikan tentang:
o
Jenis polusi dan akkibatnya terhadap
lingkungan;
o
Langkah dasar guna melindungi
lingkungan area kerja kita; dan
o
Peraturan dasar guna membantu
mencegah bahan pengotor dari pencemaran lingkungan.
o
Meningkatkan penanganan material;
o
Meningkatkan pengendalian
penyimpanan; dan
o
Melakukan pelatihan tambahan.
Jenis-jenis
polusi
Ada
tujuh kategori polusi umum. Ketujuh kategori tersebut, adalah:
1.
Bising, seperti suara yang tidak diinginkan di sekitar area kerja;
2.
Sampah, seperti tiap bahan bekas, merupakan zat-zat yang perlu
dibuang;
3.
Polusi
tanah, seperti tiap tumpahan atau
kontaminasi tanah di area kerja;
4.
Polusi
air, yang disebabkan oleh tindakan
membiarkan racun, zat berbahaya atau pengotor masuk ke air atau air tanah yang
terkontrol:
5.
Polusi
udara, seperti debu, gas/asap atau
penyemprotan di dalam area kerja;
6.
Gangguan, yang bisa berupa tindakan atau kelalaian yang menggangu
kenyamanan atau kualitas kehidupan; dan
7.
Getaran, yang disebabkan oleh penggunaan tempat dan peralatan dan
bisa merusak struktur, bangunan atau formasi alam.
Kita
juga dapat mengalami pengaruh yang sangat kuat terhadap lingkungan area kerja.
Perusahaan dapat merancang bangunan, strategi dan prosedur guna mengendalikan
polusi tetapi jika kita tidak mengikuti proses dan prosedur yang berlaku, maka
kerusakan lingkungan yang parah dapat terjadi.
Hubungan Lingkungan Dengan Pembangunan
Peningkatan usaha pembangungn, maka akan terjadi pula
peningkatan penggunaan sumber daya untk menyokong pembangunan dan timbulnya
permasalahan-permasalahan dalam lingkungan hidup manusia..
Kerugian-kerugian dan perubahan-perbahan terhadap lingkungan
perlu diperhitungkan, dengan keuntungan yang diperkirakan akan diperoleh dari
suatu proyek pembangunan. Itulah sebabnya dala setiap usaha pembangunan,
ongkos-ongkos sosial untuk menjaga kelestarian lingkungan perlu diperhitungkan,
sedapat mungkin tidak memberatkan kepentingan umum masyarakat sebagai konsumen
hasil pembangunan tersebut.
Beberapa hal yang dapat dipertimbangkan dalam mengambil
keputusan-keputusan demikian, antara lain adalah kualitas dan kuantitas sumber
kekayaan alam yang diketahui dan diperlukan; akibat-akibat dari pengambilan
sumber kekayaan alam termasuk kekayaan hayati dan habisnya deposito kekayaan
alam tersebut. Bagaiaman cara pengelolaannya apakah secara traditional atau
memakai teknologi modern, termasuk pembiayaannya dan pengaruh proyek pada
lingkungan terhadap memburuknya lingkungan serta kemungkinan menghentikan
perusakan lingkungan dan menghitung biaya-biaya serta alternatif lainnya.
Hal – hal tersebut di atas hanya merupakan sebagian dari
daftar persoalan, atau pertanyaan yang harus dipertimbangkan bertalian dengan
setiap proyek pembangunan. Juga sekedar menggambarkan masalah lingkungan yang
konkret yang harus dijawab. Setelah ditemukan jawaban yang pasti atas
pertanyaan-pertanyaan tadi, maka disusun pedoman-pedoman kerja yang jelas bagi
pelbagai kegiatan pebangunan, baik berupa industri atau bidang lain yang
memperhatikan faktor perlindungan lingkungan hidup manusia.
Pencemaran Dan Perusakan Lingkungan
Hidup Oleh Proses Pembangunan
Pengertian
Pencemaran Lingkungan
Pengertian polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya
atau dimasukkannya makluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam
lngkungan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh
proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfingsi lagi sesuai
dengan peruntukannya.
Jenis-jenis
Pencemaran Lingkungan
Berdasarkan lingkungan yang mengalami pencemaran, secara
garis besar pencemaranlingkungan dapat dikelompokkan menjadi pencemaran air,
tanah, dan udara.
1. Pencemaran
Air
Di dalam tata kehidupan manusia, air banyak memegang peranan
penting antara lain untuk minum, memasak, mencuci dan mandi. Di samping itu air
juga banyak diperlukan untuk mengairi sawah, ladang, industri, dan masih banyak
lagi.Tindakan manusia dalam pemenuhan kegiatan sehari-hari, secara tidak
sengaja telahmenambahjumlah bahan anorganik pada perairan dan mencemari air. Misalnya,
pembuangandetergen ke perairan dapat berakibat buruk terhadap organisme yang
ada di perairan. Pemupukantanah persawahan atau ladang dengan pupuk buatan,
kemudian masuk ke perairan akanmenyebabkan pertumbuhan tumbuhan air yang tidak
terkendali yang disebut eutrofikasi atau blooming. Beberapa jenis tumbuhan
seperti alga, paku air, dan eceng gondok akan tumbuh subur dan menutupi
permukaan perairan sehingga cahaya matahari tidak menembus sampai
dasar perairan. Akibatnya, tumbuhan yang ada di bawah permukaan
tidak dapat berfotosintesissehingga kadar oksigen yang terlarut di dalam air
menjadi berkurang.Bahan-bahan kimia lain, seperti pestisida atau DDT (Dikloro
Difenil Trikloroetana) yang seringdigunakan oleh petani untuk memberantas hama
tanaman juga dapat berakibat buruk terhadaptanaman dan organisme lainnya.
Apabila di dalam ekosistem perairan terjadi pencemaran DDTatau pestisida, akan
terjadi aliran DDT.
2. Pencemaran
Tanah
Tanah merupakan tempat hidup berbagai jenis tumbuhan dan
makhluk hidup lainnya termasuk manusia. Kualitas tanah dapat berkurang karena
proses erosi oleh air yang mengalir sehinggakesuburannya akan berkurang. Selain
itu, menurunnya kualitas tanah juaga dapatdisebabkan limbah padat yang
mencemari tanah.Menurut sumbernya, limbah padat dapat berasal dari sampah rumah
tangga (domestik), industridan alam (tumbuhan). Adapun menurut jenisnya, sampah
dapat dibedakan menjadi sampahorganik dan sampah anorganik. Sampah organik
berasal dari sisa-sisa makhluk hidup, sepertidedaunan, bangkai binatang, dan
kertas. Adapun sampah anorganik biasanya berasal dari limbahindustri, seperti
plastik, logam dan kaleng.Sampah organik pada umumnya mudah dihancurkan dan
dibusukkan oleh mikroorganisme didalam tanah. Adapun sampah anorganik tidak
mudah hancur sehingga dapat menurunkankualitas tanah.
3. Pencemaran
Udara
Udara dikatakan tercemar jika udara tersebut mengandung
unsur-unsur yang mengotori udara.Bentuk pencemar udara bermacam-macam, ada yang
berbentuk gas dan ada yang berbentuk partikel cair atau padat.
a)
Pencemar Udara Berbentuk Gas
Beberapa gas dengan jumlah melebihi batas toleransi
lingkungan, dan masuk ke lingkunganudara, dapat mengganggu kehidupan makhluk
hidup. Pencemar udara yang berbentuk gas adalah karbon monoksida, senyawa
belerang (SO2 dan H2S), seyawa nitrogen (NO2), danchloroflourocarbon
(CFC).Kadar CO2 yang terlampau tinggi di udara dapat menyebabkan suhu udara di
permukaan bumimeningkat dan dapat mengganggu sistem pernapasan. Kadar gas CO
lebih dari 100 ppm didalam darah dapat merusak sistem saraf dan dapat
menimbulkan kematian. Gas SO2 dan H2Sdapat bergabung dengan partikel air dan
menyebabkan hujan asam. Keracunan NO2 dapatmenyebabkan gangguan sistem
pernapasan, kelumpuhan, dan kematian. Sementara itu, CFCdapat menyebabkan
rusaknya lapian ozon di atmosfer.
b)
Pencemar Udara Berbentuk Partikel
Cair atau Padat
Partikel
yang mencemari udara terdapat dalam bentuk cair atau padat. Partikel dalam
bentuk cair berupa titik-titik air atau kabut. Kabut dapat
menyebabkan sesak napas jika terhiap ke dalam paru-paru.Partikel dalam bentuk
padat dapat berupa debu atau abu vulkanik. Selain itu, dapat juga berasaldari
makhluk hidup, misalnya bakteri, spora, virus, serbuk sari, atau
serangga-serangga yangtelah mati. Partikel-partikel tersebut merupakan sumber
penyakit yang dapat mengganggukesehatan manusia.Partikel yangmencemari udara
dapat berasal dari pembakaran bensin. Bensin yang digunakandalam kendaraan
bermotor biasanya dicampur dengan senyawa timbal agar pembakarannyacepat mesin
berjalan lebih sempurna. Timbal akan bereaki dengan klor dan brom
membentuk partikel PbClBr. Partikel tersebut akan dihamburkan oleh
kendaraan melalui knalpot ke udarasehingga akan mencemari udara.
FAKTOR-FAKTOR
PENYEBAB PENCEMARAN LINGKUNGAN
Proses-proses alam, antara lain pembusukan secara biologis,
aktivitas gunung berapi, terbakarnya semak-semak, dan halilintar.
Pembuatan/aktivitas manusia, seperti:
Ø
Hasil pembakaran bahan bakar yang
terjadi pada industri dan kendaraan bermotor.
Ø
Pengolahan dan penyulingan bijih
tambang mineral dan batubara.
Ø
Proses-proses dalam pabrik.
Ø
Faktor Industrialisasi
Ø
Faktor Urbanisasi
AKIBAT
YANG DI TIMBULKAN OLEH PENCEMARAN
1.
Punahnya Spesies
Bahan pencemar lazimnya berbahaya bagi kehidupan biota air
dan darat. Berbagai jenis hewanmengelami keracunan, kemudian mati. Berbagai
spesies hewan memiliki kekebalan yang tidak sama. Ada yang peka, ada pula
yang tahan. Hewan muda, larva merupakan hewan yang pekaterhadap bahan pencemar.
Ada hewan yang dapat beradaptasi sehingga kebal terhadap bahan pencemar., adpula
yang tidak. Meskipun hewan beradaptasi, harus diketahui bahwa tingkatadaptasi
hewan ada batasnya. Bila batas tersebut terlampui, hewan tersebut akan mati.
2.
Peledakan Hama
Penggunaan pestisida dan insektisida dapat pula mematikan
predator. Karena predator punah,maka serangga hama akan berkembang tanpa
kendali.
3.
Gangguan Keseimbangan Lingkungan
Punahnya spasies tertentu dapat mengibah pola interaksi
biologis dalam suatu ekosistem. Rantaimakanan, jaring-jaring makanan dan lairan
energi menjadiberubah. Akibatnya, keseimbanganlingkngan terganggu. Daur materi
dan daur biogeo kimia menjadi terganggu.
4.
Kesuburan Tanah Berkurang
Penggunaan pestisida dan insektisida dapat berdampak
kematian fauna tanah. Hal ini dapatmenurunkan kesuburan tanah. Penggunaan pupuk
terus menerus dapat menyebabkan tanahmenjadi asam. Hal ini juga dapat
menurunkan kesuburan tanah. Demikian juga dengan terjadinyahujan asam.
5.
Keracunan dan Penyakit
Orang yang mengkonsumsi sayur, ikan, dan bahan makanan
tercemar dapat mengalamikeracunan. ada yang meninggal dunia, ada yang mengalami
kerusakan hati, ginjal, menderitakanker, kerusakan susunan saraf, dan bahkan
ada yang menyebabkan cacat padaketurunanketurunannya.
6.
Pemekatan Hayati
Proses peningkatan kadar bahan pencemar melewati tubuh
makluk dikenal sebagai pemekatan hayati (dalam bahasa Inggrisnya dikenal sebagai biomagnificition).
7.
Terbentuknya Lubang Ozon dan Efek
Rumah Kaca
Terbentuknya Lubang ozon dan terjadinya efek rumah kaca
merupakan permasalahan globalyang dirasakan oleh semua umat manusia. Hal ini
disebabkan karena bahan pencemar dapattersebar dan menimbulkan dampak di tempat
lain.
CARA
MENGATASI PENCEMARAN LINGKUNGAN
Manusia memiliki peranan yang sangat penting untuk mengatasi
pencemaran lingkungan yangterjadi akibat ulah manusia sendiri. Beberapa hal
yang dapat dilakukan manusia untuk mengatasi pencemaran lingkungan akan
diuraikan berikut ini:
1.
Melakukan Penghijauan Salah satu
cara mengatasi pencemaran tanah adalah penghijauankembali dengan cara memberi
humus tanah, sehingga tanaman kembali subur.
2.
Rotasi Tanaman Rotasi tanaman adalah
salah satu upaya yang dilakukan untuk mempertahankan kesuburan tanah. Hal
ini dapat dilakukan dengan cara menanam jenis tanamanyang berbeda pada tempat
yang sama secara bergantian.
3.
Penggunaan Pupuk Seperlunya, penggunaan
pupuk buatan seperti urea, ZA, dan NSP yang berlebihan sangat
merusak lingkungan karena dapat menyebabkan eutrofikasi dan dapat
meningkatkan keasamantanah.Sebaiknya, petani menggunakan pupuk alami, seperti
pupuk kompos dan pupuk kandanguntuk mengurangi pencemaran tanah.
4.
Pembuatan Sengkedan, salah satu
upaya untuk mengatasi kerusakan tanah karena erosi adalah dengan pembuatan
sengkedan di tanah berbidang miring, seperti lereng bukit dan pegunungan.
5.
Reboisasi adalah penanaman kembali
lahan-lahan yang gundul. Hal ini dilakukan untuk mengatasi erosi karena
akar-akar pohon dapat menyerap air dan menahan tanah agar tidak terbawa
air hujan.
6.
Daur Ulang, saat ini banyak sekali
produk daur ulang yang bisa dipakai kembali.Pendaur-ulangan sampah-sampah rumah
tangga dan sampah dari pasar menjadi pupuk yang dapatdimanfaatkan petani.
Biasanya sampah pasar berupa sayur-sayuran yang telah membusuk. Jikadiolah
kembali dan ditambah kotoran hewan akan menjadi pupuk alami yang sangat baik
untuk tanaman.
Komentar
Posting Komentar