Pertambangan Dan Industri
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya saya dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Ada pun makalah ini saya susun,
untuk dapat memenuhi tugas Mata Kuliah Pendidikan Lingkungan. Saya berharap
dengan disusunnya makalah ini dapat membantu masyarakat mengetahui dan memahami
tentang dunia pertambangan dan industry. Terutama yang ada di negara kita
sendiri.
Mohon
maaf jika dalam penulisan atau pembuatan makalah ini banyak
kesalahan,oleh karena itu kritik dan saran yang membangun saya harapkan. Akhirnya
saya mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT dan Bapak Andi Asnur Pranata
selaku dosen mata kuliah Pengantar Lingkungan yang telah membimbing saya, serta
pihak yang telah saya jadikan sebagai refrensi dalam pembuatan makalah ini
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat
bagi diri saya sendiri maupun bagi para pembaca.
PENDAHULUAN
Pertambangan adalah rangkaian kegiatan dalam rangka upaya
pencarian, penambangan (penggalian), pengolahan, pemanfaatan dan penjualan bahan galian (mineral, batubara,panas bumi, migas). Paradigma baru
kegiatan industri pertambangan
ialah mengacu pada konsep Pertambangan
yang berwawasan Lingkungan dan berkelanjutan, yang
meliputi :Penyelidikan Umum (prospecting), Eksplorasi :
eksplorasi pendahuluan, eksplorasi rinci, Studi kelayakan : teknik, ekonomik, lingkungan (termasuk studi amdal), Persiapan produksi (development,
construction), Penambangan (Pembongkaran,
Pemuatan,Pengangkutan, Penimbunan), Reklamasi dan
Pengelolaan Lingkungan, Pengolahan (mineral dressing), Pemurnian / metalurgi ekstraksi, Pemasaran,
Corporate Social Responsibility (CSR),Pengakhiran
Tambang (Mine Closure).
Industri adalah bidang yang
menggunakan ketrampilan, dan ketekunan kerja (bahasa Inggris: industrious) dan penggunaan alat-alat di bidang pengolahan
hasil-hasil bumi, dan distribusinya sebagai dasarnya. Maka industri umumnya
dikenal sebagai mata rantai selanjutnya dari usaha-usaha mencukupi kebutuhan
(ekonomi) yang berhubungan dengan bumi, yaitu sesudah pertanian, perkebunan,
dan pertambangan yang berhubungan erat dengan tanah. Kedudukan industri semakin
jauh dari tanah, yang merupakan basis ekonomi, budaya, dan politik.
PERMASALAHAN
1. Apakah
permasalahan yang timbul dalam lingkungan pembangunan pertambangan energi?
2. Bagaimana
cara mengelola pembangunan pertambangan?
3. Apakah
penyebab terjadinya kecelakaan di pertambangan ?
4. Masalah
apa saja yang timbul dari pembangunan pertambangan ? dan juga bagaimana
menyelesaikan masalah yang ada ?
5. Apakah
permasalahan yang timbul dalam lingkungan pembangunan industry ?
6. Apakah
penyebab keracunan bahan logam/metalloid pada industrisasi?
7. Apakah
penyebab keracunan bahan organis pada industrisasi?
8. Bagaimana
cara melindungi masyarakat sekitar perusahaan insdustri ?
9. Bagaimana
dampak di sekitar lingkungan industri ?
10. Apakah
hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan lingkungan hidup terhadap pembangunan industri?
PEMBAHASAN
Pertambangan
Permasalahan lingkungan dalam
pembangunan pertambangan energi
Pencemaran lingkungan sebagai akibat pengelolaan pertambangan
umumnya disebabkan oleh faktor kimia, faktor fisik, faktor biologis. Pencemaran
lingkungan ini biasanya lebih daripada diluar pertambangan. Keadaan tanah, air
dan udara setempat di tambang mempunyai pengarhu yang timbal balik dengan
lingkunganya. Sebagai contoh misalnya pencemaran lingkungan oleh CO sangat
dipengaruhi oleh keaneka ragaman udara, pencemaran oleh tekanan panas
tergantung keadaan suhu, kelembaban dan aliran udara setempat.
Suatu pertambangan yang lokasinya
jauh dari masyarakat atau daerah industri bila dilihat dari sudut pencemaran
lingkungan lebih menguntungkan daripada bila berada dekat dengan permukiman
masyarakat umum atau daerah industri. Selain itu jenis suatu tambang juga
menentukan jenis dan bahaya yang bisa timbul pada lingkungan. Akibat pencemaran
pertambangan batu bara akan berbeda dengan pencemaran pertambangan mangan atau
pertambangan gas dan minyak bumi. Keracunan mangan akibat menghirup debu mangan
akan menimbulkan gejala sukar tidur, nyeri dan kejang – kejang otot, ada
gerakan tubuh diluar kesadaran, kadang-kadang ada gangguan bicara dan
impotensi.
Dalam pertambangan dan pengolahan minyak bumi misalnya mulai eksplorasi,
eksploitasi, produksi, pemurnian, pengolahan, pengangkutan, serta kemudian
menjualnyatidak lepas dari bahaya seperti bahaya kebakaran, pengotoran terhadap
lingkungan oleh bahan-bahan minyak yang mengakibatkan kerusakan flora dan
fauna, pencemaran akibat penggunaan bahan-bahan kimia dan keluarnya gas-gas/
uap-uap ke udara pada proses pemurnian dan pengolahan.
Cara pengelolaan pembangunan pertambangan
Perlindungan
dan pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya sistematis dan terpadu yang
dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya
pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup yang meliputi perencanaan, pemanfaatan,
pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan hukum.
Usaha pertambangan, s
ebagai motor penggerak pembangunan dalam sector ekonomi ,
merupakan dua sisi yang sangat dilematis dalam kerangka pembangunan di
Indonesia. Sesuatu yang disadari termasuk salah kegiatan yang banyak
menimbulkan kerusakan dan pencemaran lingkungan hidup. Keadaan demikian akan
menimbulkan benturan kepentingan usaha pertambangan disatu pihak dan dan usaha
menjaga kelestarian alam lingkungan dilain pihak , untuk itu keberadaan
UU No.32 Tahun 2009, ada menjadi instrument pencegahan
pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup terhadap usaha dan/atau kegiatan
yang berdampak penting terhadap lingkungan berupa:
1. KHLS (Kajian Lingkungan hidup Strategis)
2. Tata ruang
3. Baku mutu lingkungan
4. Kreteria baku kerusakan lingkungan
5. Amdal
6. UKL-UPL
7. Perizinan
8. Instrumen ekonomi lingkungan hidup
9. Peraturan perundang-undangan berbasis lingkungan hidup
10. Anggaran berbasis lingkungan hidup
11. Analisis resiko lingkungan hidup
12. Audit lingkungan hidup
13. Instrument lain sesuai dengan kebutuhan dan/atau
perkembangan ilmu pengetahuan.
Kecelakaan di pertambangan
Sering kali kecelakaan terjadi akibat kelalaian baik
disengaja ataupun tidak. Termasuk kecelakan di pertambangan. Terlebih lagi pada
tambang ilegal yang sangat beresiko terjadinya kecelakaan kerja yang
mangakibatkan nyawa seseorang hilang. Pada tambang legal pun masih sering
terjadi kecelakaan kerja. Kecelaakan kerja terjadi akibat kelalaian seseorang
yang tidak mematuhi peraturan yang ada pada pertambangan. Sering kali
pertambangan berhubungan dengan perut bumi. Kecelakaan yang sering terjadi pada
pertambangan biasanya tertimbunnya para pegawai didalam tempat pertambangan
yang terdapat dibawah permukaan bumi. Selain itu juga terjadinya salah kontrol
penggunaan alat pertambangan atau biasa disebut human eror. Kecelakaan
pertambangan sebenarnya bisa diminimalisir dengan taatnya para pekerja tambang
pada peraturan, juga pengecekan terhadap alat-alat pertambangan.
Penyehatan lingkungan pertambangan,
pencemaran dan penyakit-penyakit yang timbul
Program lingkungan sehat bertujuan untuk
mewujudkan mutu lingkungan hidup yang lebih sehat melalui pengembangan system
kesehatan kewilayahan untuk menggerakkan pembangunan lintas sektor berwawasan
kesehatan. Adapun kegiatan pokok untuk mencapai tujuan tersebut meliputi:
a. Penyediaan sarana
air bersih dan sanitasi dasar
b. Pemeliharaan dan
pengawasan kualitas lingkungan
c. Pengendalian dampak
risiko lingkungan
d. Pengembangan wilayah
sehat.
Usaha pertambangan memang sangat berperan penting bagi jaman
sekarang. Karena semua kehidupan di bumi ini menggunakan bahan-bahan yang
berasal dari pertambangan. Contohnya:
a)
Biji besi digunakan sebagai
bahan dasar membuat alat-alat rumah tangga, mobil, motor, dll
b)
Alumunium digunakan sebagai
bahan dasar membuat pesawat
c)
Emas digunakan untuk membuat
kalung, anting, cincin
d)
Tembaga digunakan sebagai bahan
dasar membuat kabel
e)
Masih banyak lagi seperti
perak, baja, nikel, batu bara,timah,pasir kaca, dll.
Seperti yang
dikatakan bahwa dimana ada suatu aktivitas pasti disitu ada kerusakan
lingkungan. Kerusakan lingkungan di pertambangan yaitu:
1.
Pembukaan lahan secara luas dalam masalah ini biasanya
investor membuka lahan besar-besaran, ini menimbulkan pembabatan hutan di
area tersebut. Di takutkan apabila area ini terjadi longsor banyak memakan
korban jiwa.
2.
Menipisnya SDA yang tidak bisa diperbarui. Hasil petambangan
merupakan Sumber Daya yang Tidak Dapat diperbarui
lagi. Ini menjadi kendala untuk masa-masa yang akan datang.
3.
Masyarakat dipinggir area pertambangan menjadi tidak
nyaman. Biasanya pertambangan membutuhkan alat-alat besar yang dapat
memecahkan telinga. Dan biasanya kendaraan berlalu-lalang melewati jalanan
warga. Dan terkadang warga menjadi kesal.
4.
Pembuangan limbah pertambangan yang tidak sesuai
tempatnya. Dari sepenggetahuan saya bahwa ke banyakan pertambangan banyak
membuang limbahnya tidak sesuai tempatnya. Biasanya mereka membuangnya di kali,
sungai, ataupun laut. Limbah tersebut tak jarang dari sedikit tempat
pertambangan belum di filter. Hal ini mengakibatkan rusaknya di sector
perairan.
5.
Pencemaran udara atau polusi udara. Di saat pertambangan
memerlukan api untuk meleburkan bahan mentah, biasanya penambang tidak
memperhatikan asap yang di buang ke udara. Hal ini mengakibatkan rusaknya
lapisan ozon
Industri
Permasalah
Lingkungan Dalam Pembangunan Industri
Lingkungan merupakan suatu topik yang tidak akan pernah mati
untuk dibahas. Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang
mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi
surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di
dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti
keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut.
Lingkungan terdiri dari
komponen abiotik dan biotik. Komponen abiotik adalah segala yang
tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi.
Sedangkan komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan,
hewan, manusia dan mikro-organisme (virus dan bakteri).
Kita sebagai salah satu makhluk hidup di dunia tidak akan bisa
terpisah dari lingkungan. Lingkungan ini banyak di manfaatkan oleh seluruh
makhluk hidup, salah satunya oleh manusia lingkungan di jadikan kerabat untuk
melakukan kegiatan pembangunan industri.
Namun di balik semua kegiatan pembangunan industri
terdapat banyak masalah yang harus di tindak lanjuti. Misalnya saja pencemaran
lingkungan sebagai dampak dari proses pertambangan umumnya disebabkan
oleh bahan yang dapat berupa faktor kimia, fisika dan biologi. Pencemaran
ini biasanya terjadi di dalam dan di luar pertambangan yang dapat berbeda
antara satu jenis pertambangan dengan jenis pertambangan lainnya. Contoh
Pertambangan minyak bumi yang mempunyai aktivitas mulai dari eksplorasi,
produksi, pemurnian, pengolahan, penganngkutan, dan penjualan tidak lepas dari
berbagai bahaya.
Keracunan
Bahan Logam/Metaloid Pada Industrialisasi
Manusia
bukan hanya menderita sakit karena menghirup udara yang tercemar, tetapi juga
akibat mengasup makanan yang tercemar logam berat. Sumbernya sayur-sayuran dan
buah-buahan yang ditanam di lingkungan yang tercemar atau daging dari ternak
yang makan rumput yang sudah mengandung logam berat yang sangat berbahaya bagi
kesehatan manusia.
Akhir-akhir ini kasus keracunan logam berat yang
berasal dari bahan pangan semakin meningkat jumlahnya. Pencemaran logam berat
terhadap alam lingkungan merupakan suatu proses yang erat hubungannya dengan
penggunaan bahan tersebut oleh manusia.
Pencemaran lingkungan oleh logam berat dapat terjadi jika industri yang
menggunakan logam tersebut tidak memperhatikan keselamatan lingkungan, terutama
saat membuang limbahnya. Logam-logam tertentu dalam konsentrasi tinggi akan
sangat berbahaya bila ditemukan di dalam lingkungan (air, tanah, dan udara).
Sumber utama kontaminan logam berat
sesungguhnya berasal dari udara dan air yang mencemari tanah. Selanjutnya semua
tanaman yang tumbuh di atas tanah yang telah tercemar akan mengakumulasikan
logam-logam tersebut pada semua bagian (akar, batang, daun dan buah).
Ternak akan memanen logam-logam berat yang ada pada tanaman dan
menumpuknya pada bagian-bagian dagingnya. Selanjutnya manusia yang termasuk ke
dalam kelompok omnivora (pemakan segalanya), akan tercemar logam tersebut dari
empat sumber utama, yaitu udara yang dihirup saat bernapas, air minum, tanaman
(sayuran dan buah-buahan), serta ternak (berupa daging, telur, dan susu).
Sesungguhnya, istilah logam berat hanya ditujukan
kepada logam yang mempunyai berat jenis lebih besar dari 5 g/cm3. Namun, pada
kenyataannya, unsur-unsur metaloid yang mempunyai sifat berbahaya juga
dimasukkan ke dalam kelompok tersebut. Dengan demikian, yang termasuk ke dalam
kriteria logam berat saat ini mencapai lebih kurang 40 jenis unsur. Beberapa
contoh logam berat yang beracun bagi manusia adalah: arsen (As), kadmium (Cd),
tembaga (Cu), timbal (Pb), merkuri (Hg), nikel (Ni), dan seng (Zn).
Arsen
Arsen (As) atau sering disebut arsenik adalah suatu zat kimia yang
ditemukan sekitar abad-13. Sebagian besar arsen di alam merupakan bentuk
senyawa dasar yang berupa substansi inorganik. Arsen inorganik dapat larut
dalam air atau berbentuk gas dan terpapar pada manusia. Menurut National
Institute for Occupational Safety and Health (1975), arsen inorganik
bertanggung jawab terhadap berbagai gangguan kesehatan kronis, terutama kanker.
Arsen juga dapat merusak ginjal dan bersifat racun yang sangat kuat.
Merkuri
Merkuri (Hg) atau air raksa adalah logam yang ada secara alami, merupakan
satu-satunya logam yang pada suhu kamar berwujud cair. Logam murninya berwarna
keperakan, cairan tak berbau, dan mengkilap. Bila dipanaskan sampai suhu 3570C,
Hg akan menguap. Selain untuk kegiatan penambangan emas, logam Hg juga
digunakan dalam produksi gas klor dan soda kaustik, termometer, bahan tambal
gigi, dan baterai. Walaupun Hg hanya terdapat dalam konsentrasi 0,08 mg/kg
kerak bumi, logam ini banyak tertimbun di daerah penambangan. Hg lebih banyak
digunakan dalam bentuk logam murni dan organik daripada bentuk anorganik. Logam
Hg dapat berada pada berbagai senyawa. Bila bergabung dengan klor, belerang,
atau oksigen, Hg akan membentuk garam yang biasanya berwujud padatan putih.
Garam Hg sering digunakan dalam krim pemutih dan krim antiseptik.
Timbal
Logam
timbal (Pb) merupakan logam yang sangat populer dan banyak dikenal oleh
masyarakat awam. Hal ini disebabkan oleh banyaknya Pb yang digunakan di
industri nonpangan dan paling banyak menimbulkan keracunan pada makhluk hidup.
Pb adalah sejenis logam yang lunak dan berwarna cokelat kehitaman, serta mudah
dimurnikan dari pertambangan. Dalam pertambangan, logam ini berbentuk
sulfida logam (PbS), yang sering disebut galena. Senyawa ini banyak ditemukan
dalam pertambangan di seluruh dunia. Bahaya yang ditimbulkan oleh penggunaan Pb
ini adalah sering menyebabkan keracunan.
Keracunan
Bahan Organis Pada Industrialisasi
Pencemaran terjadi akibat bahan beracun dan berbahaya dalam
limbah lepas masuk lingkungan hingga terjadi perubahan kualitas lingkungan,
Sumber bahan beracun dan berbahaya dapat diklasifikasikan:
a.
industri kimia organik maupun
anorganik
b.
penggunaan bahan beracun dan
berbahaya sebagai bahan baku atau bahan penolong
c.
peristiwa kimia-fisika, biologi
dalam pabrik.
Lingkungan
sebagai badan penerima akan menyerap bahan tersebut sesuai dengan kemampuan.
Sebagai badan penerima adalah udara, permukaan tanah, air sungai, danau dan
lautan yang masingmasing mempunyai karakteristik berbeda.
Air di suatu waktu dan tempat tertentu berbeda karakteristiknya dengan air pada
tempat yang sama dengan waktu yang berbeda,Air berbeda karakteristiknya akibat
peristiwa alami serta pengaruh faktor lain.
Kemampuan lingkungan
untuk memulihkan diri sendiri karena interaksi pengaruh luar disebut daya
dukung lingkungan. Daya dukung lingkungan antara tempat satu dengan tempat yang
lain berbeda, Komponen lingkungan dan faktor yang mempengaruhinya turut
menetapkan nilai daya dukung.
Bahan pencemar yang masuk ke dalam lingkungan akan bereaksi
dengan satu atau lebih komponen lingkungan. Perubahan komponen lingkungan
secara fisika, kimia dan biologis sebagai akibat dari bahan pencemar, membawa
perubahan nilai lingkungan yangdisebut perobahan kualitas.
Limbah yang mengandung bahan pencemar akan merubah kualitas
lingkungan bila lingkungan tersebut tidak mampu memulihkan kondisinya sesuai
dengan daya dukung yang ada padanya, Oleh karena itu penting diketahui sifat
limbah dan komponen bahan pencemar yang terkandung.
Pada beberapa daerah di Indonesia sudah ditetapkan nilai
kualitas limbah air dan udara. Namun baru sebagian kecil. Sedangkan kualitas
lingkungan belum ditetapkan. Perlunya penetapan kualitas lingkungan mengingat
program industrialisasi sebagai salah satu sektor yang memerankan andil besar
terhadap perekonomlan dan kemakmuran bagi suatu bangsa.
Penggunaan
air yang berlebihan, sistem pembuangan yang belum memenuhi syarat, karyawan
yang tidak terampil, adalah faktor yang harus dipertimbangkan dalam mengidentifikasikan
sumber pencemar.
Produk
akhir, seperti pembungkusan, pengamanan tabung dan kotak, sistem pengangkutan,
penyimpanan, pemakaian dengan aturan dan persyaratan yang tidak memenuhi
ketentuan merupakan sumber pencemar juga.
Perlindungan
Masyarakat Sekitar Perusahaan Industri
Masyarakat sekitar suatu perusahaan industri harus
dilindungi dari pengaruh-pengaruh buruk yang mungkin ditimbulkan oleh
industrialisasi dari kemungkinan pengotoran udara, air, makanan, tempat sekitar
dan lain-lain oleh sampah, air bekas dan udara dari perusahaan-perusahaan
industri.
Semua perusahaan industri harus memperhatikan kemungkinan
adanya pencemaran lingkungan, dimana segala macam hasil buangan sebelum dibuang
harus betul-betul bebas dari bahan yang bisa meracuni. Untuk maksud
tersebut, sebelum bahan-bahan tadi keluar dari suatu industri harus diolah
dahulu melalui proses pengolahan. Cara pengolahan ini tergantung dari bahan apa
yang dikeluarkan. Bila gas atau uap beracun bisa dengan cara pembakaran atau
dengan cara pencucian melalui proses kimia sehingga uadara atau uapyang keluar
bebas dari bahan-bahan yang berbahaya.
Pemilihan
cara ini pada umumnya didasarkan atas faktor-faktor :
a. Bahaya tidaknya
bahan-bahan buangan tersebut
b. Besarnya biaya
agar secara ekonomi tidak merugikan perusahaan
c. Derajat
efektifnya cara yang dipakai
d. Kondisi
lingkungan setempat
Selain oleh bahan-bahan buangan, masyarakat juga harus
terlindungi dari bahaya-bahaya oleh karena produk-produknya sendiri dari suatu
industri. Dalam hal ini pihak konsumen harus terhindar dari kemungkinan
keracunan atau terkenanya penyakit oleh hasil-hasil produksi. Karena itu
sebelum dikeluarkan dari perusahaan produk-produk ini perlu pengujian terlebih
dahulu secara seksama dan teliti apakah tidak akan merugikan masyarakat.
Perlindungan masyarakat dari bahaya-bahaya yang mungkin
ditimbulkan oleh produk-produk industri adalah tugas wewenang Departemen
Keindustrian, PUTI, Kesehatan, dan lain-lain. Dalam hal ini lembaga Konsumen
Nasional akan sangat membantu masyarakat dari bahaya-bahay ketidakbaikan
hasil-hasil produk khususnya bagi para konsumen umumnya bagi kepentingan
masyarakat secara luas.
Dampak
Lingkungan Industri
Selama 20 tahun terakhir Pembangunan ekonomi Indonesia
mengarah kepada industrialisasi. Tidak kurang terdapat 30.000 industri yang
beroperasi di Indonesia dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan.
Peningkatan jumlah ini menimbulkan dampak ikutan dari industrialisasi ini yaitu
terjadinya peningkatan pencemaran yang dihasilkan dari proses produksi
industri. Pencemaran air, udara, tanah dan pembuangan limbah bahan berbahaya
dan beracun (B3) merupakan persoalan yang harus dihadapi oleh
komunitas-komunitas yang tinggal di sekitar kawasan industri.
Gejala umum
pencemaran lingkungan akibat limbah industri (jangka pendek)
·
Air sungai atau air sumur sekitar
lokasi industri pencemar, yang semula berwarna jernih, berubah menjadi keruh
berbuih dan terbau busuk, sehingga tidak layak dipergunakan lagi oleh warga
masyarakat sekitar untuk mandi, mencuci, apalagi untuk bahan baku air minum.
·
Ditinjau dari segi kesehatan.
kesehatan warga masyarakat sekitar dapat timbul penyakit dari yang ringan
seperti gatal-gatal pada kulit sampai yang berat berupa cacat genetic pada anak
cucu dan generasi berikut.
·
Terjadinya penurunan kualitas air
permukaan di sekitar daerah-daerah industri.
·
Kelangkaan air tawar semakin terasa,
khususnya di musim kemarau, sedangkan di musim penghujan cenderung terjadi
banjir yang melanda banyak daerah yang berakibat merugikan akibat kondisi
ekosistemnya yang telah rusak.
·
Temperatur udara maksimal dan
minimal sering berubah-ubah, bahkan temperatur tertinggi di beberapa kola
seperti Jakarta sudah mencapai 37 derajat celcius.
·
Terjadi peningkatan konsentrasi
pencemaran udara seperti CO, NO2r S02, dan debu.
Gejala umum
pencemaran lingkungan akibat limbah industri (jangka panjang)
Penyakit
akibat pencemaran ada yang baru muncul sekian tahun kemudian setelah cukup lama
bahan pencemar terkontaminasi dalam bahan makanan menurut daur ulang ekologik,
seperti yang terjadi pada kasus penyakit minaimata sekitar 1956 di Jepang.
terdapat lebih dari 100 orang meninggal atau cacat karena mengkonsumsi ikan
yang berasal dari Teluk Minamata. Teluk ini tercemar merkuri yang berasal dari sebuah
pabrik plastik. Bila merkuri masuk ke dalam tubuh manusia melalui saluran
pencernaan, dapat menyebabkan kerusakan akut pada ginjal sedangkan pada
anak-anak dapat menyebabkan Pink Disease/ acrodynia, alergi kulit dan kawasaki
disease/mucocutaneous lymph node syndrome.
Pertumbuhan
Ekonomi Dan Lingkungan Hidup Terhadap Pembangunan Industri
Masyarakat sekitar suatu perusahaan industri harus
dilindungi dari pengaruh-pengaruh buruk yang mungkin ditimbulkan oleh
industrialisasi dari kemungkinan pengotoran udara, air, makanan, tempat sekitar
dan lain sebagainya yang mungkin dapat tercemari oleh limbah perusahaan
industri.
Semua perusahaan industri harus memperhatikan kemungkinan
adanya pencemaran lingkungan dimana segala macam hasil buangan sebelum dibuang
harus betul-betul bebas dari bahan yang bisa meracuni.
Untuk maksud tersebut, sebelum bahan-bahan tadi keluar dari
suatu industri harus diolah dahulu melalui proses pengolahan. Cara pengolahan
ini tergantung dari bahan apa yang dikeluarkan. Bila gas atau uap beracun bisa
dengan cara pembakaran atau dengan cara pencucian melalui peroses kimia
sehingga uadara/uap yang keluar bebas dari bahan-bahan yang berbahaya. Untuk
udara atau air buangan yang mengandung partikel/bahan-bahan beracun, bisa
dengan cara pengendapan, penyaringan atau secara reaksi kimia sehingga bahan
yang keluar tersebut menjadi bebas dari bahan-bahan yang berbahaya.
Pemilihan
cara ini pada umunya didasarkan atas faktor-faktor
a)
Bahaya tidaknya bahan-bahan buangan tersebut
b)
Besarnya biaya agar secara ekonomi tidak merugikan
c)
Derajat efektifnya cara yang dipakai
d)
Kondisi lingkungan setempat
Selain oleh bahan bahan buangan, masyarakat juga harus
terlindungi dari bahaya-bahaya oleh karena produk-produknya sendiri dari suatu
industri. Dalam hal ini pihak konsumen harus terhindar dari kemungkinan
keracunan atau terkenanya penyakit dari hasil-hasil produksi. Karena itu
sebelum dikeluarkan dari perusahaan produk-produk ini perlu pengujian telebih
dahulu secara seksama dan teliti apakah tidak akan merugikan masyarakat.
Perlindungan masyarakat dari bahaya-bahaya yang
mungkin ditimbulkan oleh produk-produk industi adalah tugas wewenang Departeman
Perindustrian, PUTL, Kesehatan dan lain-lain. Dalam hal ini Lembaga Konsumen
Nasional akan sangat membantu masyarakat dari bahaya-bahaya ketidakbaikan
hasil-hasil produk khususnya bagi para konsumen umumnya bagi kepentingan
masyarakat secara luas.
Berdasarkan data dari Biro Pelatihan Tenaga Kerja,
penyebab kecelakaan yang pernah terjadi sampai saat ini adalah diakibatkan oleh
perilaku yang tidak aman sebagai berikut
§
sembrono dan tidak hati-hati
§
tidak mematuhi peraturan
§
tidak mengikuti standar prosedur
kerja.
§
tidak memakai alat pelindung diri
§
kondisi badan yang lemah
Komentar
Posting Komentar